KABUPATEN TANGERANG - Media Rakyat Nusantara. Online,. - Menindaklanjuti hasil hearing dengan pihak developer, Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang melakukan peninjauan dan sidak langsung ke lokasi kejadian kebakaran di Komplek Mutiara Garuda, Senin (11/04/2022).
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Chris Indra Wijaya mengatakan, bahwa kedatangan Komisi IV adalah bukti bahwa tidak hanya mendengar dari rapat dengar pendapat beberapa lalu dalam hearing yang pihaknya gelar.
"Kami (Komisi IV_red) tidak hanya mendengar tapi menindak lanjuti langsung dan melihat langsung kelapangan untuk dapat melihat kondisi yang sebenarnya,"ujar Chris kepada awak media di lokasi kebakaran komplek pasar mutiara garuda.Senin (11/3/2022).
Dalam hasil tinjauanya dilapangan, pihaknya tidak melihat meteran listrik pada kios-kios yang terbakar dan dapat disimpulkan apa yang disampaikan oleh developer terkait dugaan pencurian listrik benar adanya.
"Saat hearing pada Jumat (07/04/2022) kemarin, pihak developer mengakui bahwa listrik di kios-kios yang terbakar ilegal. Hari ini kita melihat langsung dilapangan," ujar anggota DPRD dari Partai NasDem asal Kecamatan Kosambi.
Selain itu, semerautnya para pedagang liar yang ada di Komplek Mutiara Garuda diakibatkan belum diserahkanya secara menyeluruh Fasos Fasum oleh developer PT. Indoglobal Adhyapratama kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Besok kita akan undang kembali developer dan dinas-dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan yang hingga saat ini belum selesai," ungkapnya.
Sementara pihak Developer Komplek Mutiara Garuda Balu mengatakan, terkait pedagang yang masih semeraut, pihaknya sering melakukan upaya-upaya persuasif kepada para pedagang.Namun setiap harinya semakin bertambah.
"Tadi juga kita sudah sambangi pedagang-pedagang yang liar, bahkan mereka menjajakan daganganya hingga memakan badan jalan dan membuat kemacetan," tukasnya.
Terkait belum diserahkanya secara menyeluruh Fasos Fasum, pihaknya membenarkan. Hal itu dikarenakan masih akan dilakukanya pembangunan di Kawasan Komplek Mutiara Garuda tersebut kedepanya.
"Secara partial sudah kita serahkan Fasos Fasum ke Pemerintah, namun memang di tempat yang dipergunakan oleh pedagang liar tersebut belum diserahkan karena pembangunan belum selesai," pungkasnya*.
(Apang Spd.)