Pesawaran - mediarakyatnusantsara.online,- Angin perubahan kembali berembus dari pesisir Lampung. Di langit Pesawaran, mentari demokrasi bersiap menampakkan sinarnya esok hari Sabtu (24/05/2025), kala Pemungutan Suara Ulang (PSU) digelar. Rakyat, sang pemegang kedaulatan tertinggi, akan kembali menggoreskan takdir di bilik suara.
Dalam perbincangan santai namun sarat makna antara Iyan Koboy dan Seqi, mengemuka satu benang merah: PSU bukan sekadar ajang memilih, melainkan momentum rakyat menunjukkan jati dirinya.
“Siapa pun yang menang besok, itulah suara rakyat - pemimpin yang bukan hanya duduk di kursi kekuasaan, tapi hadir dalam denyut nadi kehidupan warganya,” ucap Iyan Jumat (23/05/2025).
Pemimpin yang terpilih bukan milik segelintir orang. Ia adalah milik seluruh warga Pesawaran—penjaga harapan di musim paceklik, pengayom kala hujan badai datang.
"Ia bukan raja, tapi pelayan yang berjalan bersama rakyat di jalan sunyi maupun ramai," tambah Seqi, mencatat setiap kata dalam bukunya yang telah usang karena terlalu sering digunakan untuk mengabarkan kebenaran.
Esok hari, tinta akan kembali berbicara. Dan dalam diam bilik suara, suara rakyat akan menggema. Pemimpin yang lahir dari proses ini bukan sekadar pemenang, melainkan titisan harapan seluruh warga.
Maka siapa pun yang menang, ia bukan hanya membawa nama, tetapi juga beban cinta dan harapan sebuah kabupaten bernama Pesawaran.
(Seki)