Kabupaten Tangerang, - Media Rakyat Nusantara. Online- Rohmat hidayat, Ketua umum (Ketum) Laskar Pasundan Indonesia (LPI) menyoroti dugaan panasnya tensi politik di Banten.
Salah satunya Posisi Jabatan (PJ) orang nomor satu di Banten itu diduga mulai di goyang oleh beberapa elemen, yang mana elemen tersebut meminta kepada pemerintah pusat agar Posisi Jabatan orang nomor satu di Banten di revisi.
Menurut Rohmat, Pihaknya sudah lebih awal mengatakan bahwa harus adanya perubahan pada Posisi Jabatan jajaran orang nomor satu di Banten itu.
Namun pada waktu itu, semua terdiam, merasa nyaman dengan posisi masing-masing, merasa belum terendus oleh orang lain," Ujar Rohmat. Kamis, 9/2/2023.
Setelah kebijakan orang nomor satu di Provinsi Banten itu berubah dan mulai mengkikis kepentingan para elit politik di Banten. "Disitulah menggeliat kalimat meminta PJ Gubernur diganti," Tuturnya.
Pihak LPI menduga, orang-orang yang saat ini mulai berteriak meminta Posisi Jabatan orang nomor satu di Banten di revisi, diduga datang dari deretan elit yang mulai terusik.
Untuk itu, LPI meminta Kepada Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Presiden Republik Indonesia agar tidak serta merta mendengarkan apa yang memang saat ini mulai memanas.
LPI menilai dengan beberapa kritik yang awal di layangkan kepada PJ Gubernur Banten, saat ini sudah mulai nampak, beberapa perbaikan secara sistem birokrasi yang ada, dan mulai tergerusnya posisi-posisi lama, itu merupakan sebuah pertunjukan perubahan yang nyata.
Maka dari itu, pihak LPI mendukung penuh langkah PJ Gubernur untuk di pertahankan, karena sistem birokrasi yang berintegritas mulai nampak berjalan dengan baik, hanya saja masih ada beberapa kekurangan yang memang harus segera di perbaiki.
Yaitu dari segi pengawasan terkait APDB yang dikeluarkan, contoh kecil di Tahun Anggaran 2022 yang lalu dugaan ada kepentingan bisnis di dalamnya, dan banyak dugaan kerugian Negara yang nampak," Terang Rohmat Ketua LPI.
Dengan adanya dugaan tersebut lah Rohmat meminta Anggaran TA 2023, Pemprov Banten harus lebih intens dalam pengawasan. "Apalagi terkait anggaran yang dikeluarkan sangat lah sensitif," Tutup Rohmat di sela-sela kesibukannya tersebut.
(.Apang Spd.)